Postingan

Sering aku berpikir Mungkinkah ini mimpi? Hanya tertidur dan lupa bangkit lagi? Hingga pada akhirnya aku terbangun Ruangan ini fana Waktu ini tidak nyata Apa aku hanya sebuah delusi Dari logika berbatas Akupun mulai bertanya Siapa aku sebenarnya?
Rasanya tidak ingin punya hati Sejauh apapun logikamu berjalan Selalu ada hati, yang ikut di belakang Rasanya tidak ingin punya hati Aku sudah lelah banyak empati Senang dan sedih tak guna lagi Rasanya tidak ingin punya hati Peluh dan pilu tidak dihargai Mereka pikir aku benda mati Tuhan Aku ingin memaki Lindungi aku Dari mereka yang tak punya hati dan tak tahu diri 
Boleh kusiram segelas kopi manis di wajah sendumu? Aku ingin kau tahu perpaduan rasa manis getir Saat kita berdampingan dan hatiku berdesir Sempat otakku sejenak berhenti berpikir Boleh kutiupkan debu - debu di kedua bola matamu? Agar keluar buliran di sudut matamu Pedihnya mataku dan mata mereka melihat tingkah lugumu Sayangku, kamu harus tahu itu Caci maki dan sumpah serapahku kurasa tak cukup Mewakili puluhan wanita yang kau datangi Untuk kau beri janji Kau tawarkan mereka imajinasi Boleh kuundang ayah ibumu ke rumah orang tuaku? Merayakan pencapaianmu, sayang Pencapaian suram dari seseorang Yang akhirnya berkhianat Dia kira dirinya hebat Petualanganku yang mempertemukan kita Aku, kamu, dan mereka Membuatku bertanya Masihkah bisa dipercaya Makhluk yang bernama manusia?
Seminggu kemarin sangat melelahkan. Aku tidak ingin menangis, karena memang tidak ada yang menyedihkan. Aku justru ingin bersyukur sebanyak - banyaknya. Bukan karena orang lain terlihat lebih menderita. Pikiran itu sangat picik. Aku bersyukur karena Allah masih melindungi. Melindungiku yang masih banyak kekurangan. Melindungi orang lain, yang masih punya kesempatan mendapat kasih sayang Nya. Sungguh banyak kejadian yang seharusnya tidak mengagetkan. Namun, aku tetap terkejut. Ya, aku tidak suka dikejutkan. Kamu, siapapun kamu... daripada banyak bertanya kepada orang lain mengapa kisah hidupmu seperti ini. Lebih baik pertanyakan dirimu sendiri, kenapa kamu membuat kisah hidup orang lain seperti ini? Siapa yang sebelumnya menyakitimu? Terima kasih sudah singgah dan membuat lelah.
Mereka bilang kesepian membunuhmu Bagaimana jika rasa sepi itu menenangkanku? Mereka bilang kesendirian  itu menyedihkan Bagaimana jika kesendirian membuatku nyaman? Mereka bilang hidup bahagia adalah pencapaian Bagaimana jika tidak hidup adalah keberuntungan? Tidak, aku tidak sedang sedih dan depresi Bukankah turbulensi di dunia ini adalah keniscayaan? Aku tahu aku berlebihan Sudahlah, bermimpi saja yang banyak, Puan!

Rencana

Aku beberapa kali mendapat kejutan yang tak mengejutkan Aku pernah merindukan sosok yang tak pernah ada dalam pikiran Aku sering merasa lelah berjalan, tapi tujuanku masih jauh di depan Kemudian aku menangis, karena merasa ketinggalan Hingga akhirnya aku membuat rencana : hidup yang tak perlu direncanakan